Dan diantara adab seorang mu’allim adalah menyukai untuk murid apa
yang ia sendiri sukai dan membenci untuk muridnya apa yang ia sendiri benci
dari keburukan. Karena disebutkan dalam kitab hadits bukhori dan kitab hadits
sohih muslim bahwasanya “ tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga
menyukai untuk saudaranya (seiman) apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri.
Dan hendaklah ia condong untuk menjaga kemaslahatan kemaslahatan
muridnya sebagaimana dia menjaga kemaslahatan kemaslahatan dirinya dan anaknya
sendiri. Serta memberikan muridnya kasih sayang seukuran kasih sayangnya kepada
anaknya sendiri dan mencemaskan muridnya sebagaimana ia mencemaskan anaknya
ketika bahaya menimpanya.
Dan hendaklah seorang guru bersabar atas perlakuan kasar muridnya
seandainya terjadi. Dan jarang sekali ada guru yang tidak mendapatkan perlakuan
kasar dari muridnya. Dan terkadang guru akan menghadapi murid yang kurang ajar.
Dan hendaklah seorang guru berusaha melapangkan uzurnya (sehingga dia akan
selalu hadir mengajar) sebisa mungkin. Dan hendaklah dia senantiasa menghadapi
masalah murid dengan nasihat nasihat dan kelembutan, bukan dengan celaan dan
kezoliman. Berharap dengan begitu
semakin baik pendidikannya dan semakin baik akhlak dan kelakuannya.
Dan diantara adab yang lebih penting dari adab adab yang telah
ditulis sebelumnya adalah, hendaklah mencegahnya dari akhlak yang buruk, dan
melarangnya dari melakukan hal hal yang diharamkan bahkan dari hal hal yang
dimakruhkan. Dan tentunya melarangnya melakukan sesuatu yang akan membawanya
kepada kerusakan, meniggalkan rutinitas positif atau sesuatu yang akan
menjadikannya berakhlak buruk, atau dia banyak berbicara yang faidahnya tidak
ada, atau dia berteman dengan teman yang tidak pantas dijadikan teman atau
seumpama hal hal tadi. Tentunya di nasihati dengan metode sindiran atau 4 mata
bukan sebaliknya. Dan dengan kasih sayang bukan sebaliknya. Karena kekerasan
akan meyebabkan bungkusan kehormatan dan kemuliaan seorang guru terkoyak
(sehingga seorang guru tidak lagi dimuliakan dan dihargai). Bahkan yang ada
hanyalah permusuhan terhadap guru. (dan dia murid akan sulit dinasihati). Maka tahapan
tahapan menghadapi kasus murid adalah: dengan sangat lembut, bahkan dengan
isyarat. Jika tidak berhasil maka dengan sembunyi sembunyi ( temannya dan guru
lain tidak tau) dan jika metode kedua ini tidak berhasil baru dengan terang
terangan. Dan membesarkan volume suara agar menjadi pelajaran untuk murid murid
lain bahkan oleh siapapun yang mendengarnya.
***********BERSAMBUNG***********
0 comments:
Post a Comment